Powered By Blogger

Jumat, 22 April 2011

Portofolio

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Portofolio
Penilaian portofolio (portofolio assessment) merupakan salah satu bentuk “Performance assessment”. Portofolia adalah kumpulan hasil tugas atau tes atau hasil karya siswa yang dikatkan dengan standar atau kinerja ynag telah ditentukan. Dengan kata lain, portofolio adalah merupakan kumpulan hasil karya siswa yang sistematis dalam suatu periode. Mardapi (2000) mengemukakan bahwa portofolio adalah pengumpulan pekerjaan individu secara sistematis.
Penilaian portofolio merupakan strategi untuk mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya, serta untuk mengetahui perkembangan siwa dalam bidang tertentu. Hasil kerja siswa diperbaharui secara berkelanjutan yang mencerminkan perkembangan kemampuan siswa. Guru menggunakan portofolio sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Nilai diagnostik portofolio akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan proses pembelajaran. Melalui portofolio akan bisa diperoleh informasi tentang proses dan hasil belajar siswa.
Portofolio dapat digunakan untuk menilai kemempuan belajar siswa dalam berbagai bidang studi, termasuk dalam bidang bahasa, matematika, atau ilmu pengetahuan alam. Portofolio juga dapat digunakan untuk menilai perkembangan siswa dalam bidang ilmu-ilmu social, misalnya menganalisis masalah-masalah social dan sejenisnya. Prinsip dalam portofolio adalah dokomen atau data hasil pekerjaan siswa, baik berupa pekerjaan rumah, tugas atau tes tertulis seluruhnya digunakan untuk membuat inferensi kemampuan dan perkembangan siswa (Bambang dan Sunarni, 2009: 35) . Informasi ini juga digunakan untuk menyusun strategi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran.







B. Perbedaan Tes dan Portofolio
Beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu teknik atau alat penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya yaitu:

NO
TES
NO
PENILAIAN PORTOFOLIO
1
Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual siswa melalui penguasaan materi pembelajaran
1.
Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan.
2.
Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkan siswa berperan sebagai orang yang dinilai.
2.
Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan beserta dalam perkembangannya.
3.
Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua.
3.
Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan kriteria siswa.
4.
Keputusan berdasarkan penilaian ditentukan sendiri oleh guru.
4.
Proses penilaian beserta pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.
5.
Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar.
5.
Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan siswa termasuk pencapaian hasil belajar.
6.
Penilaian merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.
6.
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
7.
Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran.
7.
Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

C.      Fungsi Penilaian Portofolio
1.      Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan  perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar,dan pembaharuan  proses pembelajaran.
2.      Portofolio sebagai alat mengajaran merupakan komponen kurikulum, karena poetofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoreksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
3.      Portofolio sebagai alat menilai otentik ( authentic assessment)
4.      Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-asessment .

D.      Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Dalam proses pelaksanaan evaluasi dengan sistem penilaian portofolio terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu :
1.      Saling Percaya
Penilaian portofolio adalah penilaian yang melibatkan siswa secara aktif sebagai pihak yang dievaluasi. Antara guru sebagai evaluator dan siswa sebagai pihak yang dievaluasi harus saling percaya bahwa bukan semata-mata untuk menilai hasil pekerjaannya akan tetapi sebagai upaya pemberian umpan balik untuk meningkatkan hasil belajar.

2.      Keterbukaan
Portofolio adalah penilaian yang dilaksanakan secara terbuka, artinya guru sebagai evaluator bukan hanya berperan sebagai orang yang memberi nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang dievaluasi perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan penilaian.

3.      Kerahasiaan
Sebelum dilaksanakan pameran, kerahasiaan dokumen (evidence) setiap siswa perlu dijaga. Hal ini untuk menjaga perasaan siswa, jangan sampai ada kesan siswa merasa direndahkan dan dipermalukan didepan teman-temannya, apalagi kalau komentar itu menyangkut kemampuan dan pribadi siswa yang bersangkutan. Demikian juga komentar untuk siswa yang dianggap baik, tidak perlu diinformasikan pada yang lain. Hal ini untuk menjaga agar siswa yang bersangkutan tidak merasa paling hebat diantara teman-teman lainnya.

4.      Milik Bersama
Guru dan peserta didik harus merasa bahwa evidence portofolio adalah milik bersama, oleh karena itu semua pihak harus menjaganya secara baik. Hal ini akan mempermudah manakala siswa atau guru memerlukannya.

5.      Kepuasan dan Kesesuaian
Hasil akhir dari penilaian portofolio adalah ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Guru dan siswa akan merasa puas manakala kompetensi itu telah tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnya evidence merupakan kepuasan baik bagi guru maupun bagi siswa.

6.      Budaya Pembelajaran
Penilaian portofolio harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Unjuk kerja yang tergambar pada setiap evidence pada dasarnya adalah proses pembelajaran.

7.      Refleksi
Penilaian portofolio harus memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi, siswa dapat menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.



8.      Berorientasi pada Proses dan Hasil
Penilaian portofolio bertumpu pada dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan hasil belajar secara seimbang. Penilaian portofolio mengikuti setiap aspek perkembangan siswa, bagaimana cara belajar siswa, bagaimana motivasi belajar, sikap, minat, kebiasaan, dan lain sebagainya dan pada akhirnya menilai bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa.

E. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio
1. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki perbedaan yang sangat mendasar dibandingkan dengan sistem penilaian yang biasa dilakukan misalnya dengan tes. Tes biasa digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi pembelajaran atau perkembangan intelektual siswa, oleh sebab itu tes biasanya dilaksanakan pada akhir selesainya pelaksanaan program pembelajaran misalnya pada akhir caturwulan atau semester. Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai setiap aspek perkembangan siswa termasuk perkembangan minat, sikap, dan motivasi. Oleh sebab itu, penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dan menyeluruh.
Sebagai suatu teknik penilaian, portofolio memiliki keunggulan diantaranya: a. Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh.
b.      Penilaian portofolio dapat menjamin akuntabilitas (pertanggung-jawaban).
c.       Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual.
d.      Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka.
e.       Penilaian portofolio bersifat self evaluation.

Dalam Bambang dan Tumardi, (2003: 31-32) Bila dibandingkan dengan tes, ada perbedaan dan kelebihan portfolio, kelebihan portofolio yaitu:
a.       Dapat mewakili cakupan tujuan bacaan dan tulisan siswa
b.      Mengukur pencapaian belajar tiap individu dengan memungkinkan adanya perbedaan anyar individu,
c.       Merupakan pendekatan kolaboratif dalam assessment
d.      Memiliki tujuan assessment dari siswa
e.       Menuju pada peningkatan, usaha dan pencapaian
f.       Memadukan antara assessment mengajar dan belajar.
g.      Portofolio mudah dibentuk agar sesuai dengan karakteristik investasi yang diinginkan dan tujuan yang ingin dicapai.

Disamping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan diantaranya :
a.       Memerlukan waktu dan kerja keras.
b.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang.
c.       Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar.
d.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran.
e.       Portofolio menuntut kemampuan yang cukup untuk melakukan konsistensi dalam  penskoran hasil karya antar siswa.
f.       Membutuhkan waktu yang banyak dalam melakukan assessment.
g.      Portofolio ini hanya berguna dalam meminimumkan resiko dan mempertahankan nilai investasi secara nominal dan tidak secara riel. Artinya daya beli dari uang yang diinvestasikan belum tentu sama setelah jangka waktu tertentu

F. Tahap Pelaksanaan Penilaian Portofolio
Terdapat sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian portofolio, diantaranya yaitu :
1.    Menentukan Tujuan Portofolio.
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertujuan. Oleh karena itulah tahapan pertama dalam pelaksasnaan penilaian portofolio adalah merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Dengan tujuan yang jelas dan terarah, akan memudahkan bagi guru untuk mengelola pembalajaran.

2.    Penentuan Isi Portofolio.
Isi dalam portofolio harus dapat menggambarkan perkembangan kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Untuk menghasilkan kompetensi tersebut, tentu saja proses pembelajaran yang dilakukan guru harus sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Siswa didorong untuk menghasilkan karya, bukan hanya berperan sebagai penerima informasi dari guru.

3.    Menentukan Kriteria dan Format Penilaian.
Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang dinilai. Selanjutnya kriteria itu disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas.
Kriteria penilain ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses belajar misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian, dan lain sebagainya; sedangkan kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambarkan kompetensi.
Apabila kompetensi yang diharapkan berupa produk atau hasil karya siswa, maka kriteria dan format penilaian ditetapkan sesuai dengan aspek-aspek yang terkandung dalam kompetensi itu sendiri.

4.    Pengamatan dan Penentuan Bahan Portofolio
Portofolio biasanya hanya memuat evidence yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, sebelum ditentukan evidence mana yang dianggap dapat dimasukkan ke dalam portofolio, terlebih dahulu perlu dilakukan pengamatan.
Pengamatan dan penentuan evidence sebaiknya dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama. Siswa perlu dimintai pertimbangan-pertimbangan serta alasan-alasannya evidence mana yang harus dimasukkan.hal ini penting untuk menjamin objektivitas penilaian portofolio.

5.    Menyusun Dokumen Poerofolio.
Manakala bahan-bahan portofolio telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun bahan itu dalam dokumen portofolio, misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan:
a.       Identitas siswa;
b.      Mata pelajaran;
c.       Daftar isi dokumen;
d.      Isi dokumen beserta komentar-komentar baik guru maupun orang tua.
























DAFTAR RUJUKAN


------. 2010. Pengertian portofolio. Online tanggal 18 Februari 2011 file:///E:/downloads/pengertian-portofolio.htm
http://www.scribd.com/doc/27185513/Penilaian-Portofolio (Online diakses tanggal 22 Februari 2011)
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Kencana

Wiyono, B .B, & Tumardi. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang. Elang Emas

Wiyono, B. B, & Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar